Ramadhan Digital: Menjaga Hati di Era Media Sosial
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan di mana kita melatih diri untuk lebih sabar, lebih ikhlas, dan lebih dekat dengan Allah. Tapi ada satu tantangan baru yang kita hadapi di zaman sekarang, yaitu bagaimana menjaga hati kita di era digital, khususnya media sosial.
Coba bayangkan, kita lagi puasa, tapi tangan ini nggak bisa lepas dari HP. Bangun tidur, cek Instagram. Lagi sahur, update status. Habis tarawih, scroll TikTok sampai sahur lagi. Ini Ramadhan atau maraton media sosial?
Padahal, media sosial itu seperti dua mata pisau. Kalau dipakai dengan baik, bisa jadi ladang pahala. Bisa menyebarkan kebaikan, dakwah, atau berbagi ilmu. Tapi kalau nggak hati-hati, bisa jadi tempat ghibah digital, tempat pamer, atau malah sumber emosi gara-gara debat kusir yang nggak ada ujungnya.
Allah berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 12: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain." (QS. Al-Hujurat: 12)
Coba kita lihat, berapa kali kita kepo akun orang lain, terus mulai suudzon, “Wah, dia pamer terus nih, pasti sok kaya.” Padahal, bisa jadi dia hanya bersyukur. Atau kita lihat postingan orang yang menurut kita salah, langsung jari gatal pengen debat tanpa berpikir panjang. Padahal, Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk menahan lisan dan menebar kebaikan.
Hadirin yang berbahagia,
Ramadhan ini adalah momen terbaik buat kita detox media sosial. Bukan berarti harus uninstall semua aplikasi, tapi belajar lebih bijak. Kita bisa mulai dari:
Kurangi scroll yang nggak perlu – Ganti waktu scroll dengan tilawah atau dzikir.
Hindari debat dan ghibah online – Kalau ada yang bikin emosi, ingat! “Aku lagi puasa.”
Sebarkan kebaikan – Kalau mau update status, coba yang bermanfaat. Siapa tahu bisa jadi amal jariyah.
Jaga niat – Jangan ibadah cuma buat konten, tapi biar hati makin dekat sama Allah.
Ingat, Ramadhan itu bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga menahan jari dari mengetik yang nggak perlu, menahan hati dari iri dan dengki, serta menahan mata dari melihat hal-hal yang tidak baik.
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik di era digital ini, menjadikan media sosial sebagai sarana dakwah, bukan ladang dosa. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment