Home » » Makna Pengorbanan dan Ketakwaan dalam Idul Adha

Makna Pengorbanan dan Ketakwaan dalam Idul Adha

Posted by JENDELA PENDIDIKAN on Wednesday, 21 May 2025

Khutbah Idul Adha

Judul: Makna Pengorbanan dan Ketakwaan dalam Idul Adha

Khutbah Pertama

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang tercermin dalam ketaatan kepada-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hari ini kita berkumpul untuk merayakan salah satu hari besar dalam Islam, yaitu Idul Adha, hari di mana kaum Muslimin di seluruh dunia memperingati ketaatan dan pengorbanan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan putranya, Ismail ‘alaihis salam.

Peristiwa ini mengajarkan kepada kita betapa besarnya arti ketaatan kepada perintah Allah, sekalipun perintah itu begitu berat dan menuntut pengorbanan yang besar. Nabi Ibrahim tidak ragu ketika diperintahkan untuk menyembelih putranya, karena ia yakin bahwa perintah Allah adalah yang terbaik. Begitu pula Ismail, yang dengan penuh keikhlasan siap menjalankan perintah Allah.

Inilah makna dari Idul Adha: pengorbanan, keikhlasan, dan ketundukan total kepada kehendak Allah.

Allah berfirman dalam surat Ash-Shaffat ayat 102:

 “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Ma’asyiral Muslimin,

Di hari raya ini, kita juga disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban. Bukan daging dan darahnya yang sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan kita yang menjadi ukuran.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hajj ayat 37:

> “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya.”

Maka, kurban bukan hanya ritual tahunan, tetapi wujud nyata dari keikhlasan dan pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mari kita jadikan ibadah kurban ini sebagai momentum untuk memperbaiki niat, menumbuhkan kepedulian sosial, dan meneladani akhlak mulia Nabi Ibrahim dan keluarganya.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd.

Khutbah Kedua

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang istiqamah mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Hari raya ini juga mengandung makna ukhuwah dan kepedulian sosial. Ibadah kurban adalah sarana untuk berbagi kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Mari kita pastikan bahwa ibadah kurban kita bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kita, mempererat persaudaraan, serta menumbuhkan cinta dan kasih sayang dalam masyarakat.

Di tengah tantangan hidup dan ujian yang kita hadapi, marilah kita meneladani keteguhan iman dan keikhlasan Nabi Ibrahim. Mari kita jadikan Idul Adha ini sebagai momen untuk memperkuat iman, menumbuhkan kepedulian sosial, dan memperbaiki diri menuju ridha Allah.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd.

Doa Penutup:

Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang ikhlas dan bertakwa. Terimalah ibadah kurban kami, ampuni dosa-dosa kami, dan limpahkan rahmat serta berkah-Mu kepada kaum Muslimin di mana pun mereka berada.

Ya Allah, berikanlah kemudahan dan pertolongan kepada saudara-saudara kami yang sedang diuji, baik yang sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci maupun yang sedang berjuang dalam kehidupan.

Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzaban nar.


Terima kasih telah membaca artikel ini & dipublikasikan oleh JENDELA PENDIDIKAN

0 comments:

Post a Comment