ADAB SHALAT DAN BERDZIKIR
A. ADAB SHALAT
Shalat adalah ibadah wajib bagi setiap
muslim yang sudah baligh dan berakal sehat. Shalat pada hakikatnya
adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Allah Swt.. Akan tetapi,
banyak orang kurang bisa menikmati ibadah shalat. Hal ini bisa disebabkan beberapa
hal, di antaranya adalah karena ia menganggap shalat hanyalah rutinitas belaka,
sehingga shalatnya tidak berdampak apa-apa dalam kehidupannya. Padahal Allah berfirman bahwa dengan shalat yang khusyu’ maka seseorang akan bisa
terhindar dari berbuat kekejian dan kemunkaran. Sehingga di antara masalah bangsa ini adalah
banyak orang yang shalat, tapi sebagian mereka ada yang melakukan korupsi. Naudzu
Billahi. Lalu kita perlu bertanya; Ada apa dengan shalatnya? Bagaimanakah shalatnya?
Marilah kita agungkan ibadah shalat ini dengan cara
memperhatikan adab-adabnya, yaitu:
1.
Menjaga waktu dan batas-batasnya.
Ketika waktu shalat masuk, bersegera menunaikannya dengan penuh
semangat saat kewajiban itu tiba. Nabi bersabda pada Bilal: “Wahai Bilal,
hiburlah kami dengan shalat!“ (Maksudnya: beradzanlah lalu kita melaksanakan shalat dan
menikmati shalat).
Allah berfirman yang artinya: "Maka celaka bagi orang-orang yang
shalat. Yaitu orang yang shalat mereka lupa diri". Para ulama mengatakan lupa dalam ayat ini terutama adalah masalah meneledorkan waktu
shalat.
2.
Demikian pula tempat shalat dan
sujud, kita rapikan dan bersihkan dari najis-najis yang ada, singkirkan gambar, tulisan
atau apa saja yang mengganggu kekhusyu’an shalat.
3.
Memakai pakaian kita yang
terbaik, saat panggilan shalat telah tiba, rapi, santun, baik, harum semerbak (bagi laki-laki)
dan menutup aurat secara sempurna. Allah amat senang kalau perintahnya kita amalkan dengan suka
cita. Allah memerintahkan dalam Al-Quran: خُذُوْ زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ
مَسْجِدٍ
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid, …” {QS.
al-A’raf 7: 31}. Memakai pakaian terbaik saat shalat merupakan tanda dan wujud
syukur seseorang akan nikmat Allah Swt. yang dikaruniakan padanya.
4.
Menyesal serta bersedih, jika
tidak dapat menunaikan dan menikmati shalat dengan baik dan sempurna. Di antara inti
shalat adalah berzikir di dalam shalat. Allah berfirman pada Nabi Dawud: “Dan dengan berzikir
padaKu, hendaklah mereka merasa ni’mat”.
Allah berfirman: “dan sungguh, zikir pada
Allah-lah yang terbesar”. Maksudnya adalah kita diharapkan menikmati zikir atau bacaan-bacaan shalat kita,
sehingga berpengaruh pada hati nurani dan amal perbuatan sehari-hari.
5.
Dan supaya kita khusyu’,
Nabi memerintah: “shalatlah seperti shalatnya orang yang berpamitan (dari dunia ini)”.
Maksudnya shalatlah seakan-akan ini adalah shalat kalian yang terakhir di dunia.
B. ADAB
BERDZIKIR
Kurang afdhal apabila orang yang melaksanakan shalat, usai salam
ia langsung berdiri pulang tanpa berzikir. Sehingga ba'da shalatpun seseorang
dianjurkan berzikir. Zikir menurut bahasa berarti ingat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah
mengingat Allah dengan cara memperbanyak mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah sesuai dengan
yang diajarkan oleh rasulullah, para sahabat, dan orang-orang yang soleh sebelum
kita.
Allah Swt. berfirman dalam surah al-A’raf
ayat 205:
ä.ø$#ur
/§
Îû
Å¡øÿtR
%Yæ|Øn@
ZpxÿÅzur
tbrßur
Ìôgyfø9$#
z`ÏB
ÉAöqs)ø9$#
Íirßäóø9$$Î/
ÉA$|¹Fy$#ur
wur
`ä3s?
z`ÏiB
tû,Î#Ïÿ»tóø9$#
ÇËÉÎÈ
“Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu
dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di
waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”
(Q.S. al-A’raf [7]:205).
Ayat di atas, maka kita akan paham bahwa zikir adalah suatu yang
diperintahkan oleh Allah sesering mungkin. Kita sebagai seorang Muslim tentunya tidak
asing lagi dengan zikir. Hanya saja,terkadang kita tidak memperhatikan adab/cara berzikir.
Sehingga tidak jarang zikir yang kita lakukan tidak berbekas sama sekali terhadap kehidupan kita.
Padahal minimal, zikir bisa menentramkan hati pelakunya, sebagaimana firman Allah yang berarti: “Bukankah dengan berzikir/ mengingat Allah
hati akan menjadi tentram? ”Oleh karenanya, perlu kita perhatikan adab-adab saat
berzikir kepada Allah. Adapun adab berzikir di antaranya adalah:
Ikhlas dalam berzikir mengharap ridha Allah, membersihkan amal
dari campuran dengan sesuatu. Menghadirkan makna zikir dalam hati, sesuai
dengan tingkatannya dalam musyahadah.
1. Berzikir dengan zikir dan wirid yang telah dicontohkan Rasulullah,
karena zikir adalah ibadah. Membaca Al-Quran dengan niat berzikir juga dianjurkan.
2. Mencoba memahami maknanya dan khusu’ dalam melakukannya.
3. Duduk disuatu tempat atau ruangan yang suci seperti duduk dalam
shalat juga dianjurkan.
4. Mewangikan pakaian dan tempat dengan minyak wangi, pakaian yang
bersih dan halal.
Memilih tempat yang agak sunyi, boleh memejamkan dua mata, karena dengan mata terpejam itu, tertutup jalan-jalan panca indra lahir, sehingga
mengakibatkan terbukanya panca indra
hati.
Bukan makalah ini mah hdeuuuh
ReplyDelete