Skip to main content

Isi Kandungan, Tafsir dan Asbabun Nuzul Ali Imran ayat 186

Aali-Imran 3:186

لَتُبْلَوُنَّ فِىٓ أَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوٓا۟ أَذًى كَثِيرًاۚ وَإِن تَصْبِرُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ 

Terjemah Bahasa Indonesian

Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.

Penjelasan dalam Tafsir ibn Kathir

Firman Allah Swt.:

Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta kalian dan diri kalian.

Ayat ini sama maknanya dengan ayat yang lain, yaitu firman-Nya

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. (Al Baqarah:155), hingga akhir ayat berikutnya.

dengan kata lain, seorang mukmin itu harus diuji terhadap sesuatu dari hartanya atau dirinya atau anaknya atau istrinya. Seorang mukmin mendapat ujian (dari Allah) sesuai dengan tingkatan kadar agamanya, apabila agamanya kuat, maka ujiannya lebih dari yang lain.

Dan (Juga) kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati.</i>

Allah Swt. berfirman kepada orang-orang mukmin ketika mereka tiba di Madinah sebelum Perang Badar untuk meringankan beban mereka dari tekanan gangguan yang menyakitkan hati yang dilakukan oleh kaum Ahli Kitab dan kaum musyrik. Sekaligus memerintahkan mereka agar bersikap pemaaf dan bersabar serta memberikan ampunan hingga Allah memberikan jalan keluar dari hal tersebut. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

<i>Jika kalian bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.</i>

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu'aib ibnu Abu Hamzah, dari Az-Zuhri, Urwah ibnuz Zubair menceritakan kepadanya, Usamah ibnu Zaid pernah bercerita kepadanya bahwa Nabi dan para sahabatnya di masa lalu selalu bersikap pemaaf terhadap orang-orang musyrik dan Ahli Kitab, sesuai dengan perintah Allah kepada mereka, dan mereka bersabar dalam menghadapi gangguan yang menyakitkan. Perintah Allah Swt. tersebut adalah melalui firman-Nya: Dan (juga) kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. (Ali Imran:186) Tersebutlah bahwa Rasulullah Saw. bersikap pemaaf sesuai dengan pengertiannya dari apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya, sehingga Allah mengizinkan kepada beliau terhadap mereka (yakni bertindak terhadap mereka). Demikianlah menurut apa yang diketengahkannya secara ringkas.

Imam Bukhari mengetengahkannya dalam bentuk yang panjang lebar di saat ia menafsirkan ayat ini. Dia mengatakan:

telah menceritakan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu'aib, dari Az-Zuhri, telah menceritakan kepadaku Urwah ibnuz Zubair, Usamah ibnu Zaid telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Saw. mengendarai himar (keledai) dengan memakai kain qatifah fadakiyah, seraya membonceng Usamah ibnu Zaid di belakangnya, dalam rangka hendak menjenguk Sa'd ibnu Ubadah yang ada di Banil Haris ibnul Khazraj. Hal ini terjadi sebelum Perang Badar. Ketika beliau melewati suatu majelis yang di dalamnya terdapat Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul sebelum dia Islam (lahiriahnya), ternyata di dalam majelis terdapat campuran orang-orang yang terdiri atas kaum muslim, kaum musyrik penyembah berhala, dan Ahli Kitab Yahudi. Di dalam majelis itu terdapat pula Abdullah ibnu Rawwahah. Di saat majelis tersebut tertutup oleh debu kendaraan Nabi Saw., maka Abdullah ibnu Ubay menutupi hidungnya dengan kain selendangnya, lalu berkata, "Janganlah engkau membuat kami berdebu." Rasulullah Saw. mengucapkan salam kepada mereka, lalu berhenti dan turun dari kendaraannya, kemudian menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt. dan membacakan Al-Qur'an kepada mereka. Maka Abdullah ibnu Ubay berkata, "Hai manusia, sesungguhnya aku tidak pandai mengucapkan apa yang kamu katakan itu, jika hal itu benar. Maka janganlah kamu ganggu kami dengannya dalam majelis kami ini. Kembalilah ke kendaraanmu, dan barang siapa yang datang kepadamu, ceritakanlah (hal itu) kepadanya!' Abdullah ibnu Rawwahah berkata, "Tidak, wahai Rasulullah, liputilah kami dengan debumu di majelis kami ini, karena sesungguhnya kami menyukai apa yang engkau sampaikan itu!" Akhirnya kaum muslim saling mencaci dengan kaum musyrik dan orang-orang Yahudi, hingga hampir saja mereka saling baku hantam, tetapi Rasulullah Saw. terus-menerus melerai mereka hingga mereka tenang kembali. Sesudah itu Rasulullah Saw. mengendarai kembali keledainya, lalu meneruskan perjalanannya hingga sampai di rumah Sa'd ibnu Ubadah. Beliau masuk ke dalam rumahnya, lalu bersabda kepadanya, "Hai Sa'd, tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan oleh Abu Hubab —yang beliau maksud adalah Abdullah ibnu Ubay—? Dia telah mengatakan anu dan anu." Sa'd ibnu Ubadah menjawab, "Wahai Rasulullah, maafkanlah dia dan ampunilah dia. Demi Tuhan yang telah menurunkan Al-Qur'an kepadamu, sesungguhnya Allah telah menurunkan perkara yang hak kepadamu, dan sesungguhnya semua penduduk kota ini telah berdamai (setuju) untuk mengangkat dia (Ibnu Ubay) menjadi pemimpin mereka dan membelanya dengan penuh kefanatikan. Akan tetapi, setelah Allah menolak hal tersebut dengan perkara hak yang telah Dia turunkan kepadamu, maka dia merasa tersisihkan, maka apa yang telah engkau lihat itu merupakan ungkapan rasa tidak puasnya." Maka Rasulullah Saw. memaafkan tindakan Ibnu Ubay itu. Rasulullah Saw. dan para sahabatnya bersikap pemaaf terhadap gangguan kaum musyrik dan kaum Ahli Kitab seperti apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka, dan tetap bersabar serta menahan diri. Allah Swt. telah berfirman: Dan (juga) kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. (Ali Imran:186), hingga akhir ayat. Dalam ayat yang lainnya Allah Swt. telah berfirman: Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. (Al Baqarah:109), hingga akhir ayat. Nabi Saw. bersikap pemaaf menurut pengertian yang beliau pahami dari perintah Allah Swt. sehingga Allah memberikan izin kepada beliau untuk bertindak terhadap mereka. Ketika Rasulullah Saw. melakukan Perang Badar, yang di dalam perang itu Allah mematikan banyak para pemimpin orang-orang kafir Quraisy, maka Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul dan orang-orang musyrik penyembah berhala yang mengikutinya mengatakan, "Ini merupakan suatu perkara yang sudah kuat, maka berbaiatlah kalian kepada Rasulullah Saw. untuk Islam." Akhirnya mereka berbaiat dan masuk Islam.

Setiap orang yang menegakkan kebenaran atau memerintahkan kepada kebajikan atau melarang terhadap perbuatan mungkar pasti mendapat ganguan dan rintangan, dan tiada jalan baginya kecuali ber-sabar demi membela agama Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya serta mengembalikan segala sesuatunya kepada Dia.

Comments

Popular posts from this blog

EFEKTIVITAS METODE EKSPLORASI MASALAH MATEMATIS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

  Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran eksplorasi masalah matematis (EMM) lebih efektif daripada metode pembelajaran demonstrasi dalam pengajaran matematika khususnya bentuk soal cerita pada siswa kelas IV di SD IT Al Anwar Mayong Jepara tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, desain penelitian eksperimen murni (true experimental). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD IT Al Anwar Mayong Jepara berjumlah 67 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan sampelnya adalah Probability sampling dengan jenis rondom sampling. Selanjutnya dengan taraf kesalahan pengambilan sempel 1% didapatkan 63 sampel. Dimana, hasilnya kelas IV Ar rohim dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen. Sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas Ar rahman sebanyak 31 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara dan dokumentasi. Setelah dilakuk

Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pendekatan Realistic Mathematics Education dan kemampuan berfikir kritis (2) Untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis (3) Untuk mengetahui pengaruh pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik kelas V. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sedangkan sesuai jenis penelitian, maka ini adalah penelitian korelasi. Disini peneliti mengambil lokasi di MI NU Tarbiyatul Islam Loram Wetan Jati Kudus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode angket dan tes. Sedangkan teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis deskriptif dan uji hipotesis asosiatif. Hasil penelitian yang didapatkan di antaranya yaitu (1) Pendekatan Realistic Mathematics Education sangat efektif karena hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi pendekatan Realistic Mathematics Education lebih besar dari nilai taraf signifikansi yang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA

  Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Model pembelajaran student facilitator and explaining pada mat a pelajaran pendidikan agama Islam materi mernahami tatacara sholat jumat di SMP Negeri 5 Blora. 2) Peningkatan kemampuan psikomotorik siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam materi memahami tatacara sho1at jumat di SMP Negeri 5 Blora. 3) Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining untuk Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Memahami Tatacara Sholat Jum'at di SMP Negeri 5 Blora Metode penelitian yang digunakan dalam peneIitian ini adalah yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melalui wawancara terhadap instansi yang terkait yaitu srvw Negeri 5 Blora, mengenai implementasi model pembelajaran student facilitator and explaining untuk meningkatkan kemampu.an psikomotorik siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam materi memahami tatacara sholat j