Tuesday, 4 March 2025

1 Maret : Sejarah Hari Peringatan Peristiwa Serangan Umum di Yogyakarta


Sejarah Hari Peringatan Peristiwa Serangan Umum di Yogyakarta

Hari Peringatan Peristiwa Serangan Umum di Yogyakarta merupakan momen bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Peristiwa heroik ini terjadi pada 1 Maret 1949, ketika Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama rakyat melakukan serangan besar-besaran terhadap pasukan Belanda yang menduduki Yogyakarta.

Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret 1949

Setelah agresi militer Belanda ke-2 pada Desember 1948, Yogyakarta—yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia—jatuh ke tangan Belanda. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan. Belanda kemudian mengklaim kepada dunia internasional bahwa kekuatan Republik Indonesia telah melemah.

Namun, perlawanan rakyat dan gerilyawan tetap berlangsung di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Atas inisiatif Sultan Hamengkubuwono IX, Jenderal Sudirman, dan Letkol Suharto (yang kelak menjadi Presiden RI ke-2), strategi untuk melakukan serangan mendadak ke kota Yogyakarta disusun dengan matang.

Jalannya Serangan Umum 1 Maret 1949

Pada dini hari 1 Maret 1949, ribuan pasukan TNI dan laskar rakyat menyerbu Yogyakarta dari berbagai arah. Pertempuran sengit terjadi, dan dalam waktu sekitar 6 jam, pasukan Indonesia berhasil menguasai kota sebelum akhirnya mundur kembali ke hutan dan desa-desa.

Serangan ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih kuat dan mampu melawan Belanda, sehingga membantah klaim Belanda bahwa mereka telah menang. Serangan ini juga menjadi tekanan bagi Belanda dalam perundingan internasional yang akhirnya membawa Indonesia ke Konferensi Meja Bundar (KMB), yang mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.

Makna dan Peringatan Serangan Umum 1 Maret

Peristiwa ini menjadi simbol perlawanan rakyat dan strategi gerilya yang sukses dalam mempertahankan kemerdekaan. Setiap tahunnya, 1 Maret diperingati sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara untuk mengenang semangat perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peringatan ini tidak hanya menjadi momen mengenang sejarah, tetapi juga mengajarkan nilai patriotisme, persatuan, dan keteguhan dalam mempertahankan kedaulatan bangsa.

No comments:

Post a Comment

DOA PEMBUKA ACARA PANEN RAYA PETANI

Berikut adalah contoh doa pembuka untuk acara Panen Raya yang lebih panjang, dengan bahasa yang indah dan penuh majas: Bismillahirrahmanir...

Entri Populer