Ujian Madrasah (UM) adalah salah satu tahap penting bagi siswa madrasah dalam menguji pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Salah satu model soal yang paling umum dalam UM adalah pilihan ganda. Soal ini terdiri dari satu pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban, di mana hanya satu yang benar.
1. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap selama 23 tahun melalui perantara Malaikat Jibril. Pada masa Rasulullah SAW, Al-Qur'an dihafal oleh para sahabat dan ditulis di berbagai media seperti pelepah kurma, batu, dan kulit binatang. Setelah wafatnya Rasulullah, pengumpulan dan penulisan Al-Qur'an dilakukan pada masa Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq dan disempurnakan pada masa Khalifah Utsman bin Affan dalam bentuk mushaf. Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW. Salah satu hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara bertahap adalah...
A. Memudahkan Nabi Muhammad SAW untuk menghafal dan mengajarkannya kepada para sahabat.
B. Agar Al-Qur'an lebih mudah diterjemahkan ke berbagai bahasa.
C. Memberikan waktu bagi Malaikat Jibril untuk beristirahat sebelum menyampaikan wahyu.
D. Memungkinkan Al-Qur'an dicetak dalam jumlah banyak.
E. Memastikan Al-Qur'an tidak dipengaruhi oleh kitab-kitab sebelumnya.
2. Hadis merupakan salah satu sumber hukum dalam Islam yang memuat perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah SAW. Untuk memahami hadis dengan baik, diperlukan kemampuan dalam mengidentifikasi unsur-unsurnya. Secara umum, unsur-unsur hadis terdiri dari sanad, matan, rawi, dan takhrij. Perhatikan teks hadis berikut ini:
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
"إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى"
(رواه البخاري ومسلم)
Berdasarkan teks hadis di atas, yang termasuk matan adalah...
A. عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
B. سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
C. إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
D. (رواه البخاري ومسلم)
E. عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ... سَمِعْتُ ... يَقُولُ
3. Dalam Islam, hadis berfungsi sebagai penjelas, penguat, dan pelengkap terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif terhadap hubungan fungsional antara hadis dan Al-Qur’an sangatlah penting.
Perhatikan teks hadis berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي"
(رواه البخاري)
Hadis ini berkaitan dengan ayat Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 110)
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
Berdasarkan teks hadis dan ayat Al-Qur’an di atas, hubungan fungsional antara keduanya adalah...
A. Hadis menghapus hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an
B. Hadis memberikan penjelasan teknis terhadap perintah dalam Al-Qur’an
C. Hadis menambah ketentuan hukum yang tidak ada dalam Al-Qur’an
D. Hadis berdiri sendiri tanpa terkait dengan ayat Al-Qur’an
E. Hadis memperkuat hukum yang sudah jelas dalam Al-Qur’an tanpa penambahan detail
4. Hadis dalam Islam diklasifikasikan berdasarkan kuantitas perawinya dan kualitas sanad maupun matannya. Berdasarkan kuantitas perawi, hadis dibagi menjadi mutawatir dan ahad. Sedangkan dari kualitasnya, hadis terbagi menjadi sahih, hasan, dan daif. Perhatikan teks hadis berikut ini:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ"
(رواه البخاري ومسلم)
Berdasarkan teks hadis di atas, klasifikasi hadis tersebut adalah...
A. Hadis Mutawatir Sahih
B. Hadis Ahad Sahih
C. Hadis Ahad Hasan
D. Hadis Mutawatir Hasan
E. Hadis Daif
5. Hadis dalam Islam diklasifikasikan berdasarkan kualitas sanad dan matannya. Dua kategori yang sering dibahas adalah hadis sahih dan hadis hasan. Keduanya memiliki kesamaan dalam keterhubungan sanad dan tidak adanya cacat, namun berbeda dalam aspek kekuatan perawi. Perbedaan utama antara hadis sahih dan hadis hasan terletak pada...
A. Keterhubungan sanad
B. Jumlah perawi dalam setiap tingkatan sanad
C. Kekuatan hafalan dan keadilan perawi
D. Kedudukan hukumnya dalam syariat
E. Isi dan maksud dari matan hadis
6. Al-Qur'an menjelaskan proses penciptaan manusia dalam beberapa fase secara rinci dalam Q.S. Al-Mu'minun [23]: 12-14. Memahami urutan fase ini membantu kita menyadari kebesaran Allah dalam menciptakan manusia secara bertahap dan sempurna. Perhatikan Q.S. Al-Mu'minun [23]: 12-14 berikut ini!
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ۚ ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِيْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ۖ ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَۗ
Berdasarkan Q.S. Al-Mu'minun [23]: 12-14, urutan fase penciptaan manusia yang benar adalah...
A. Nutfah - ‘Alaqah - Mudghah - Tulang belulang - Daging - Makhluk sempurna
B. Tanah - ‘Alaqah - Nutfah - Mudghah - Daging - Tulang belulang - Makhluk sempurna
C. Nutfah - Mudghah - ‘Alaqah - Tulang belulang - Daging - Makhluk sempurna
D. Tanah - Nutfah - Mudghah - ‘Alaqah - Tulang belulang - Daging - Makhluk sempurna
E. Tanah - Nutfah - ‘Alaqah - Mudghah - Tulang belulang - Daging - Makhluk sempurna
7. Dalam Q.S. Luqman [31]: 13–17, terdapat nasihat Luqman kepada anaknya yang berisi pesan-pesan penting tentang akidah, ibadah, dan akhlak. Salah satu aspek penting yang disampaikan adalah sikap kepada orang tua. Memahami nasihat ini membantu kita menjadi anak yang berbakti dan menghormati kedua orang tua. Berdasarkan Q.S. Luqman [31]: 13–17, nasihat Luqman yang berkaitan dengan sikap kepada orang tua adalah...
A. Selalu menaati segala perintah orang tua tanpa terkecuali
B. Mengikuti agama orang tua apapun kepercayaannya
C. Menjauhi orang tua jika berbeda keyakinan
D. Membalas kebaikan orang tua hanya saat mereka memberi sesuatu
E. Berbakti kepada orang tua namun tidak mengikuti perintah kemusyrikan
8. Perbedaan keimanan merupakan kenyataan yang ada dalam kehidupan sosial. Islam mengajarkan cara yang bijak dan penuh toleransi dalam menghadapi perbedaan ini. Q.S. Yunus (10): 40–41 memberikan petunjuk tentang sikap yang sebaiknya diambil oleh seorang Muslim dalam menyikapi perbedaan keyakinan tersebut.
وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهٖۗ وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ ࣖ وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ
Berdasarkan Q.S. Yunus (10): 40–41, sikap yang diajarkan dalam menghadapi perbedaan keimanan adalah...
A. Memaksa orang lain untuk menerima kebenaran Islam
B. Membalas cemoohan dengan hinaan yang setimpal
C. Mengucilkan dan menjauhi orang yang berbeda keyakinan
D. Memberikan kebebasan beragama dan tidak saling mencampuri urusan keimanan
E. Mengabaikan perbedaan dan berusaha menyamakan keyakinan dengan cara apapun
9. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kedudukan sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menekankan kewajiban dan keutamaan shalat, salah satunya terdapat dalam Q.S. Taha [20]: 132.
وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى
Ayat ini menegaskan bahwa shalat bukan hanya sebagai ibadah individual tetapi juga tanggung jawab sosial, di mana seorang Muslim diperintahkan untuk mengajak keluarganya dalam mendirikan shalat dan bersabar dalam menjalankannya. Selain itu, ayat ini mengajarkan bahwa rezeki sepenuhnya datang dari Allah, dan ketakwaan akan membawa kebaikan dalam hidup.
Berdasarkan Q.S. Taha [20]: 132, manakah pernyataan berikut ini yang paling tepat mengenai pentingnya perintah menegakkan shalat?
A. Shalat hanya diwajibkan bagi orang yang memiliki kemampuan finansial.
B. Shalat bertujuan untuk menunjukkan kekayaan dan status sosial di masyarakat.
C. Shalat cukup dilakukan sendiri tanpa perlu melibatkan keluarga.
D. Shalat merupakan kewajiban yang harus ditegakkan dan menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga, serta menunjukkan ketakwaan kepada Allah.
E. Shalat hanya diperlukan saat mengalami kesulitan ekonomi untuk mendapatkan rezeki.
10. Al-Qur'an adalah petunjuk hidup bagi umat manusia yang diamanahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Namun, tidak semua orang menyikapi Al-Qur'an dengan cara yang sama. Dalam Q.S. Fathir [35]: 32, Allah menjelaskan bahwa ada tiga golongan manusia dalam menyikapi Al-Qur'an.
ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ
Ayat ini menjelaskan tiga jenis penyikapan terhadap Al-Qur'an, yaitu Zalimun Linafsih, Muqtashid dan Sabiqun Bil Khairat, Berdasarkan Q.S. Fathir [35]: 32, manakah pernyataan yang tepat mengenai tiga jenis penyikapan terhadap Al-Qur'an....
A. Muqtashid adalah orang yang mengamalkan Al-Qur'an secara sederhana atau moderat
B. Semua orang pasti mengamalkan Al-Qur'an dengan cara yang sama.
C. Zalimun Linafsih adalah orang yang senantiasa berlomba dalam kebaikan.
D. Sabiqun Bil Khairat adalah orang yang sama sekali tidak peduli pada Al-Qur'an.
E. Semua golongan tersebut tidak akan mendapatkan karunia dari Allah.
11. Islam sangat memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi oleh umatnya. Dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 168–169, Allah memberikan perintah untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik (thayyib) serta memperingatkan agar tidak mengikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan. Ayat tersebut berbunyi
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa Islam tidak hanya memerintahkan untuk mengonsumsi makanan yang halal (sesuai syariat), tetapi juga yang thayyib (baik dan bermanfaat bagi kesehatan). Larangan mengikuti langkah setan juga mengajarkan untuk menjauhi sifat rakus, boros, dan berlebihan dalam konsumsi. Berdasarkan Q.S. al-Baqarah [2]: 168–169, mengapa penting bagi seorang muslim untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik (thayyib) adalah....
A. Karena makanan yang halal dan baik dapat menjaga kesehatan dan menjauhkan dari godaan setan.
B. Agar terlihat mewah dan berkelas di hadapan orang lain.
C. Untuk mendapatkan kekuatan fisik semata tanpa memperhatikan aspek spiritual.
D. Supaya bisa makan sebanyak-banyaknya tanpa batasan.
E. Karena semua makanan di dunia ini pasti baik dan halal untuk dikonsumsi.
12. Andi adalah seorang remaja yang baru saja mendapatkan uang saku tambahan dari orang tuanya. Karena merasa memiliki banyak uang, Andi membeli berbagai barang mewah yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, seperti pakaian mahal, gadget terbaru, dan makanan di restoran mahal setiap hari. Akibatnya, dalam waktu singkat, uang sakunya habis dan dia tidak bisa menabung atau membantu temannya yang sedang kesulitan.
Di sisi lain, Budi selalu menahan uang sakunya dan tidak pernah membelanjakannya, bahkan untuk kebutuhan pokok seperti membeli buku sekolah yang penting. Ketika temannya meminta bantuan, Budi enggan membantu walaupun ia mampu. Berdasarkan Q.S. al-Isra’ [17]: 26–27, 29–30, bagaimana seharusnya Andi dan Budi bersikap dalam mengelola harta yang mereka miliki...
A. Andi sebaiknya terus membeli barang mewah agar terlihat kaya, dan Budi sebaiknya tetap menyimpan uang tanpa pernah membelanjakannya.
B. Andi dan Budi sebaiknya menghabiskan seluruh uang mereka tanpa berpikir panjang.
C. Andi perlu belajar menahan diri dari perilaku boros, sementara Budi sebaiknya lebih dermawan dan menggunakan hartanya untuk hal yang bermanfaat.
D. Andi seharusnya lebih kikir agar tidak kehabisan uang, dan Budi sebaiknya tetap tidak membantu orang lain agar hartanya tetap utuh.
E. Tidak ada yang salah dengan sikap Andi dan Budi karena setiap orang bebas menggunakan harta sesuka hatinya.
13. Dalam kehidupan, setiap manusia pasti menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 155–157. Ujian-ujian ini diberikan untuk menguji kesabaran dan keimanan. Mereka yang sabar dan ikhlas akan mendapatkan keberkahan, rahmat, dan petunjuk dari Allah. Perhatikan pernyataan dibawah ini
a. Rina mengalami ketakutan ketika keluarganya terlibat dalam kecelakaan mobil. Namun, dia tetap berdoa dan bersabar sambil terus berharap kepada Allah.
b. Ahmad harus menghadapi kelaparan saat keluarganya kesulitan ekonomi, tetapi dia tetap bersyukur dan tidak mengeluh.
c. Siti kehilangan pekerjaan sehingga mengalami kekurangan harta, namun dia tetap ikhtiar dan yakin bahwa Allah akan memberi jalan keluar.
d. Ali ditinggalkan oleh orang tuanya yang meninggal dunia. Dia tetap tabah dan mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un".
e. Budi mengalami gagal panen di ladangnya, namun dia tetap bersabar dan merencanakan usahanya dengan lebih baik untuk musim tanam berikutnya.
Berdasarkan Q.S. al-Baqarah [2]: 155–157, jenis ujian apakah yang dialami oleh Ali dalam contoh kasus di atas?
A. Ketakutan
B. Kelaparan
C. Kekurangan Harta
D. Kehilangan Jiwa
E. Kekurangan Buah-buahan
14. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kelestarian alam dan melarang perbuatan yang dapat merusak bumi. Dalam Q.S. al-A‘raf [7]: 56, Allah memberikan peringatan agar manusia tidak membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya. Berikut adalah kutipan ayat tersebut
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
Perhatikan pernyataan berikut ini!
a. Andi menebang pohon di hutan secara liar dan berlebihan tanpa menanam kembali, sehingga menyebabkan tanah longsor di desa sekitarnya.
b. Budi membuang sampah plastik di sungai, menyebabkan pencemaran air dan matinya ikan-ikan di sungai tersebut.
c. Citra membakar hutan untuk membuka lahan pertanian, yang menyebabkan polusi udara dan mengganggu kesehatan masyarakat di sekitarnya.
d. Dina menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan ikut serta dalam program penghijauan di desanya.
e. Eka menggunakan pestisida secara berlebihan di ladangnya, yang merusak tanah dan mencemari sumber air di daerahnya.
Berdasarkan Q.S. al-A‘raf [7]: 56–58, perbuatan siapakah yang sesuai dengan perintah Allah untuk tidak berbuat kerusakan di bumi?
A. Andi yang menebang pohon secara liar dan berlebihan.
B. Dina yang menjaga kebersihan lingkungan dan ikut dalam program penghijauan
C. Budi yang membuang sampah plastik di sungai.
D. Citra yang membakar hutan untuk membuka lahan pertanian.
E. Eka yang menggunakan pestisida secara berlebihan dan mencemari sumber air.
15. Al-Qur'an mengajarkan bahwa fenomena alam bukan hanya sekadar kejadian biasa, tetapi merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia yang berpikir. Dalam Q.S. al-Baqarah [2]: 164, Allah menjelaskan berbagai fenomena alam yang seharusnya menjadi bahan renungan dan penelitian. Ayat ini mendorong manusia untuk berpikir kritis dan menggunakan akal dalam mempelajari fenomena alam sebagai sarana untuk mengenal kebesaran Allah dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Perhatikan pernyataan berikut ini!
a. Ahmad mengamati pergantian siang dan malam, lalu meneliti bagaimana rotasi bumi mempengaruhi iklim di berbagai belahan dunia.
b. Budi tertarik pada cara kerja kapal yang bisa terapung di air dan mempelajari prinsip fisika di balik hukum Archimedes.
c. Citra mengamati siklus hujan dan mempelajari bagaimana air yang menguap dari laut dapat berubah menjadi hujan yang menyuburkan tanah.
d. Dewi meneliti berbagai jenis hewan dan habitatnya untuk memahami keseimbangan ekosistem.
e. Eka mempelajari pola angin dan awan untuk meramalkan cuaca dan mengembangkan teknologi ramalan iklim.
Berdasarkan Q.S. al-Baqarah [2]: 164, siapa yang telah memanfaatkan fenomena alam sebagai sumber ilmu pengetahuan?
A. Budi yang mempelajari kapal tanpa memahami hukum fisika di baliknya.
B. Citra yang melihat hujan turun tanpa mencari tahu proses terbentuknya hujan.
C. Dewi yang hanya mengagumi keindahan hewan tanpa mempelajari habitat dan ekosistemnya.
D. Eka yang menikmati angin sepoi-sepoi tanpa memikirkan pola angin dan cuaca.
E. Ahmad yang meneliti rotasi bumi dan iklim
16. Dakwah Rasulullah SAW di Makkah dimulai secara sembunyi-sembunyi selama tiga tahun pertama kenabian. Fase ini dilakukan dengan hati-hati karena masyarakat Makkah sangat kuat memegang kepercayaan jahiliyah dan menyembah berhala. Rasulullah SAW memulai dakwahnya kepada orang-orang terdekat yang sudah mengenal kejujuran dan akhlaknya yang mulia. Perintah untuk mulai berdakwah secara terang-terangan datang dalam Q.S. asy-Syu‘ara‘ [26]: 214–216. Ayat ini menunjukkan bahwa dakwah hendaknya dimulai dari orang terdekat dengan cara yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Rasulullah SAW diperintahkan untuk memberi peringatan kepada keluarganya terlebih dahulu sebelum berdakwah secara terbuka kepada masyarakat luas.
Berdasarkan Q.S. asy-Syu‘ara‘ [26]: 214–216, alasan utama Rasulullah SAW memulai dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah...
A. Untuk menghindari penolakan dan ancaman dari kaum Quraisy.
B. Agar dakwah lebih cepat menyebar ke seluruh penjuru Makkah.
C. Supaya bisa mendapatkan dukungan dari para pemimpin Quraisy terlebih dahulu.
D. Untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang tertutup dan rahasia.
E. Agar para sahabat tidak diketahui telah masuk Islam oleh keluarganya.
17. Amar makruf nahi munkar adalah perintah untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dalam Islam, kewajiban ini sangat ditekankan untuk menjaga kemaslahatan umat dan mencegah kerusakan moral dalam masyarakat. Q.S. al-Maidah [5]: 78-80 menjelaskan tentang ancaman bagi kaum Bani Israil yang dilaknat karena tidak saling mencegah kemungkaran yang terjadi di antara mereka. Ayat ini menjadi peringatan bagi umat Islam agar tidak mengabaikan amar makruf nahi munkar.
لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ تَرٰى كَثِيْرًا مِّنْهُمْ يَتَوَلَّوْنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗ لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ اَنْفُسُهُمْ اَنْ سَخِطَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَفِى الْعَذَابِ هُمْ خٰلِدُوْنَ
Berdasarkan Q.S. al-Maidah [5]: 78-80, apa ancaman yang akan diterima oleh orang-orang yang tidak melakukan amar makruf nahi munkar?
A. Akan dijauhkan dari rezeki yang halal.
B. Akan dilaknat seperti kaum Bani Israil.
C. Akan kehilangan kehormatan di dunia.
D. Akan diasingkan dari masyarakat sekitar.
E. Akan dijauhkan dari ilmu pengetahuan.
18. Musyawarah merupakan salah satu prinsip penting dalam Islam yang digunakan untuk mengambil keputusan secara bijaksana dan adil. Dalam Q.S. asy-Syura [42]: 38, Allah memuji orang-orang yang senantiasa mengedepankan musyawarah dalam urusan mereka. Ayat ini mengajarkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam pengambilan keputusan agar tercapai mufakat yang membawa kebaikan bersama. Oleh karena itu, musyawarah menjadi salah satu ciri masyarakat yang demokratis dan harmonis.
وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۚ
Mengapa musyawarah penting dalam pengambilan keputusan sesuai dengan Q.S. asy-Syura [42]: 38....
A. Agar keputusan diambil secara cepat dan efisien.
B. Untuk menunjukkan kekuasaan pemimpin atas rakyatnya.
C. Supaya tercapai kesepakatan yang adil dan bijaksana.
D. Agar keputusan diambil tanpa adanya perbedaan pendapat.
E. Untuk menghindari tanggung jawab individu dalam keputusan.
19. Pergaulan sangat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Dalam Islam, dianjurkan untuk berteman dengan orang-orang yang jujur dan bertakwa agar kita terdorong untuk selalu berada di jalan kebenaran. Q.S. at-Taubah [9]: 119 memerintahkan orang-orang beriman untuk bertakwa kepada Allah dan senantiasa bersama orang-orang yang jujur. Ayat ini menegaskan bahwa kejujuran adalah sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim, dan bergaul dengan orang jujur akan membawa kebaikan dalam hidup.
Mengapa penting bergaul dengan orang yang jujur berdasarkan Q.S. at-Taubah [9]: 119.....
A. Agar mendapatkan keuntungan materi yang lebih besar.
B. Supaya mudah memanipulasi keputusan dalam musyawarah.
C. Untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi.
D. Karena kejujuran membawa pada ketakwaan dan kebaikan.
E. Agar lebih mudah diterima dalam kelompok masyarakat elit.
20. Islam sangat menekankan kejujuran dan amanah dalam kehidupan sehari-hari. Berkhianat adalah perbuatan yang dilarang karena merugikan orang lain dan menghancurkan kepercayaan. Dalam Q.S. an-Nisa’ [4]: 105, Allah menegaskan bahwa Dia menurunkan kitab (Al-Quran) dengan kebenaran agar manusia dapat menghukumi perkara secara adil dan tidak membela orang-orang yang berkhianat. Ayat ini menjadi pedoman bagi umat Islam untuk selalu menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran serta menjauhi perilaku khianat dalam segala aspek kehidupan. Mengapa Islam melarang perbuatan berkhianat berdasarkan Q.S. an-Nisa’ [4]: 105...
A. Karena berkhianat dapat mempercepat kesuksesan pribadi.
B. Agar dapat memanipulasi kepercayaan orang lain dengan mudah.
C. Supaya bisa mendapatkan keuntungan materi yang lebih besar.
D. Karena berkhianat menunjukkan kepintaran dalam strategi hidup.
E. Karena berkhianat merusak keadilan dan kepercayaan masyarakat.
No comments:
Post a Comment