A. Pengertian Al-Ghoffar
Al-Gaffar berasal dari kata gafara yang berarti menutup. Ada juga yang berpendapat bahwa ia diambil dari kata al-Gafaru yang artinya tumbuhan yang digunakan untuk mengobati luka. Jika diambil pendapat yang pertama Allah Swt melalui asmaNya al-Gaffar menampakkan kebaikanNya dengan menutupi keburukan manusia di dunia dengan anugerahNya. Sementara pendapat yang kedua berarti Allah Swt memberikan anugerah penyesalan atas dosa bagi hambaNya yang akhirnya penyesalan ini sebagai obat yang menyembuhkan dan terhapusnya dosa.
Di dalam al Qur’an kata al-Gaffar disebutkan sebanyak lima kali dua ayat disebutkan dengan terpisah yang identik dengan pengampunan dosa. Sementara tiga ayat lainnya disandingkan dengan sifat ‘Aziz. Hal yang terakhir ini tidak menunjukkan pengampunan dosa melainkan Allah Swt dengan al-Gaffarnya menutupi dosa serta kesalahan dan banyak hal lainnya dari diri manusia.
B. Meneladani Allah dengan Sifat Al-Ghoffar
Imam al-Ghazali mengartikan al-Gaffar Allah sebagai Dzat Yang menampakkan keindahan dan menutupi keburukan. Dosa yang dilakukan oleh seseorang adalah bagian keburukan yang ditutupi oleh Allah sehingga tidak terlihat oleh orang lain di dunia dan dikesampingkan kelak di akhirat. Di antara hal yang ditutupi oleh Allah Swt pada manusia:
Pertama, tubuh bagian dalam manusia dengan dengan bentuk lahiriah yang indah.
Kedua, bisikan dan kehendak hati manusia yang buruk.
Ketiga, dosa dan kesalahan manusia yang semestinya diketahui oleh khalayak umum.
Dengan demikian makna al-Gaffar demikian luas karena mencakup berbagai hal dan bukan hanya semata-mata tertuju kepada seluruh manusia di muka bumi ini. Kita dapat meneladani Allah melalui sifat al-Gaffar ini dengan cara memilki sifat-sifat berikut :
1. Senantiasa memaafkan kesalahan orang lain
Memaafkan atau al ‘afwu dalam bahasa Arab berarti pembebasan dari tuntutan, kesalahan atau kekeliruan pada seseorang. Di dalam al Qur’an terdapat tiga puluh tujuh kata al ‘afwu dengan berbagai kata perubahannya
2. Menutupi kesalahan orang lain dengan tidak membeberkannya
Menutupi kesalahan orang lain dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Rasulullah Saw menjanjikan bagi orang yang menutupi aib atau kesalahan orang lain, maka kelak Allah Swt akan menutupi aibnya juga di akhirat.
3. Menampakkan kelebihan orang lain dengan tidak menampilkan kekurangannya
Menampakkan kebaikan atau kelebihan orang lain juga merupakan pengamalan dari al-Gaffar. Dengan melakukan hal ini berarti seseorang benarbenar mencintai saudaranya dengan sebenar-benarnya.
Comments
Post a Comment