Abstrak
Prioritas pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan jawaban atas geliat perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang sedang booming akhir-akhir ini. Peningkatan daya saing bangsa Indonesia melalui jalur pendidikan merupakan argumentasi yang logis dan filosofis, mengingat bonus demografi yang dimiliki Indonesia pada 2020 lebih dari 67% dari populasi masyarakat Indonesia berada di usia produktif. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi salah satu lokomotif yang dipercaya dapat mengantarkan bonus demografi yang dimilikinya sesuai dengan Rencana Strategis yang dimilki bangsa Indonesia.
Peluang ini pun ditangkap dunia pendidikan dengan dikeluarkannya kebijakan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) serta kebijakan-kebijakan strategis yang dikeluarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Agama dalam menyongsong pesatnya perkembangan yang ada. Produk kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Agama dalam tataran hulu memiliki tujuan yang sama, namun dalam tataran hilir implementasi kebijakan di masing-masing Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sangat dinamis dan kadang pula kontradiktif dengan kebijakan yang menaungi lembaga ini. Fokus riset ini membedah realitas yang kontradiktif dalam implementasi kebijakan yang berkelindan di pelbagai Perguruan Tinggi Agama Islam dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan riset ini menyimpulkan bahwa dinamisasi dan kontradiksi dalam implementasi kebijakan yang muncul di pelbagai PTKI disebabkan keadaan sosial, politik kampus, kultur akademik, dan leader of authority yang menahkodai suatu perguruan tinggi. Hal ini menjadi pemicu multitafsir akan suatu produk kebijakan.
selengkapnya file PDF bisa di unduh di sini
Comments
Post a Comment