BAB I
PENDAHULUAN
v Latar Belakang
Bayi merupakan makhluk yang perlu dilindungi.
Semua kebutuhannya harus dipenuhi seperti yang diinginkannya, walaupun ia belum
pandai menyatakan keinginannya.
Bayi yang baru lahir dan sehat, akan cepat
belajar menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya, dan melakukan tugas-tugas
perkembangan tertentu. Ada tugas-tugas melakukan kegiatan yang harus dilatihnya
setiap waktu, agar bayi atau anak mampu melakukan adaptasi sosial, dan mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya (kemandirian).
Masa bayi berlangsung dua tahun pertama
setelah periode bayi yang baru lahir dua minggu. Pada saat lahirnya, bayi
menunjukkan perbedaan-perbedaan dengan bayi lainnya, perbedaan keadaan tubuh
dan perbedaan kesanggupan. Dalam hal keadaan tubuh misalnya berbeda beratnya,
panjangnya, rambutnya, dan sebagainya. Dalam hal kesanggupan misalnya, ia dapat
menentang cahaya, dapat menggengam, menangis untuk menyatakan perasaan tak
senang, dan sebagainya.
Dari penjelasan di atas, maka tujuan dari melaksanakan penelitian ini
sangat penting bagi setiap individu karena kita kelak akan mengalami dan merasakan
bagaimana menjadi seorang ibu, yaitu tujuan penelitian ini untuk lebih banyak
mengetahui dan memahami perkembangan anak usia 0-2 tahun yang meliputi
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial, dan juga semua kebutuhannya yang
harus dipenuhi seperti hal-hal yang diinginkannya. Dan juga untuk menambah
wawasan tentang proses perkembangan bayi dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan.
BAB II
KAJIAN TEORI
v Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada anak yaitu meliputi[1] :
a) Tinggi dan berat badan
Tinggi badan secara proposional lebih lambat dari pertumbuhan berat
badan selama tahun pertama yaitu antara 28 dan 30 inci. Pada usia satu tahun
berat bayi rata-rata tiga kali lipat berat pada waktu lahir atau sekitar 9
kilogram. Peningkatan berat tubuh selama bayi terutama disebabkan oleh
peningkatan jaringan lemak.
b) Proporsi fisik
Pertumbuhan kepala berkurang, sedangkan pertumbuhan badan
dan tungkai meningkat. Jadi bayi berangsur-angsur kurang berat di atas dan
tampak tidak gempal pada masa akhi bayi.
c) Tulang
Pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama,
ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50 % bayi yang lahir tertutup pada usia
delapan belas bulan.
d) Otot dan lemak
Urat –otot yang sudah ada pada waktu lahir ini berkembang
lambat selama masa bayi dan lemah. Sebaliknya jaringan lemak berkembang pesat,
karena tingginya kadar lemak dalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi
bayi.
e) Bangun tubuh
Setelah tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi
mulai memperlihatkan kecenderungan bangun tubuh yang karakteristik.
f) Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada
usia satu tahun.
g) Susunan saraf
Otak kecil yang berperan penting untuk menjaga
keseimbangan dan pengendalian tubuh, bertambah beratnya tiga kali lipat pada
usia satu tahun. Ini berlaku juga untuk otak besar.
h) Perkembangan organ perasa
Pada usia tiga bulan otot mata sudah cukup terkoordinasi
untuk memungkinkan melihat sesuatu dengan jelas. Pendengaran berkembang pesat.
Penciuman dan pengecapan terus membaik.
v Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif anak usia 0-2 tahun
menurut Piaget, yaitu tahap sensorimotor, pada tahap ini perkembangan anak
lebih ditandai dengan pemikiran anak yang berdasarkan idrawinya dan juga
berdasarkan langkah demi langkah.[2]
Misalnya, anak usia satu tahun yang sudah bisa merangkak, dan bisa melihat
benda, sudah bisa memegang dot, mencabutnya dan memasukkannya ke mulut.
v Perkembangan Psikososial
Perkembangan psikososial pada anak, yakni pada
masa tumbuh kembangnya dia akan memiliki kedekatan dan keterikatan emosional
dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Perkembangan psikososial ini,
dibagi menjadi 3 yaitu, sebagai berikut :
a) Perkembangan Emosi
Pada anak usia 1 tahun, perkembangan emosinya lebih rumit
seperti malu, kebingungan, rasa bersalah, cemburu, dan kembanggaan
diekspresikan selama anak belajar berjalan.
b) Perkembangan Temperamen
Temperamen merupakan suatu dimensi psikologis yang
berhubungan dengan aktivitas fisik dan emosional serta merespons. Anak usia
satu tahun, memiliki pola temperamen ekstrem, sebagai pemalu dan penakut.
c) Perkembangan keterikatan (attachment)
Pada tahap pembentukan attachment (keterikatan), anak
usia satu tahun termasuk pada tahap spesific, yakni anak telah
mengembangkan keterikatan dengan ibu, dan akan berusaha untuk selalu dekat
dengannya dan akan menangis ketika berpisah dengan ibunya.
d) Perkembangan rasa percaya diri (trust)
Hubungan antara ibu dan bayi menjadi sangat penting, bayi
akan memperoleh kesan lingkungannya dapat menerima kehadirannya secara hangat dan
bersahabat, inilah yang menjadi landasan pertama rasa percaya diri.
BAB III
IDENTITAS ANAK YANG DITELITI
Nama Anak : Rena Agustina
Fatmawati
TTL : Pati, 22 April
2013
Usia Anak : 1
Tahun
Nama Bapak : Agus Priyanto
Nama Ibu : Dewi Susanti
Profesi Bapak : Buruh
Profesi Ibu : Ibu Rumah Tangga
BAB IV
ANALISA
v Hubungan antara teori dengan anak yang
diteliti
Antara teori yang telah dijelaskan di atas,
sangat cocok dengan perkembangan yang dialami oleh anak yang diteliti ini. Dalam
usianya yang telah 1 tahun ini, pertumbuhan dari anak ini yaitu, sudah memiliki
gigi 6, gigi atas 3 dan gigi bawah 3, beratnya 9 kilogram 3 ons, indera
pendengarannya berkembang pesat, ia bisa mendengar suara-suara didekatnya, dan
jika di panggil namanya, ia akan mencari asal suara itu, anak ini sudah bisa
duduk sendiri,berdiri sendiri dan juga mulai dapat berjalan meski kadang-kadang
masih terjatuh.
Ketrampilan yang telah berkembang pada anak usia
satu tahun ini, yaitu misalnya, ketrampilan tangannya dia sudah bisa memasukkan
dot susu ke dalam mulutnya dan mengeluarkannya,memegang botol susu dengan erat.
Ketrampilan bermainnya jika melihat bola dia akan mengambilnya dan melempar dan
menggelindingkannya dan akan mengambilnya kembali. Ketrampilan berbicara dia
sudah bisa memanggil ma berulang-ulang sampai terangkai kata mama, dan
mengucapkan kata bapak, dan juga mbah untuk panggilan kakek dan neneknya.
Perkembangan psikososial, pada usia satu tahun
ini, anak mulai memainkan peranan dalam hubungan sosial. Dan perkembangan
psikososial yang dialami anak ini, yakni pola emosi, misalnya anak ini akan
marah dan menangis jika keinginannya tidak dituruti seperti ingin melihat
teman-temanya yang sudah bisa bermain dan berlari-lari dihalaman rumah, dan
emosi ketakutan jika melihat orang yang baru dilihatnya dan menggendongnya dia
akan takut dan menangis agar tidak digendong lagi oleh orang tersebut. Kegembiraan,
jika apa yang diinginkannya
terpenuhi contohnya di lihatkan
televisi nonton film kartun dia akan merasa senang dan tersenyum gembira.
BAB V
KESIMPULAN
v REFLEKSI
Perkembangan anak yang diteliti ini
sangat sesuai dengan teori perkembangan anak usia satu tahun. Yakni mulai dari
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial.
Dengan demikian karena lingkungan
awal terutama adalah rumah (keluarga), maka hubungan antar keluarga
mempunyai peranan penting dalam menentukan pola sikap-sikap dan perilakunya
kelak dalam hubungannya dengan orang lain. Pada usianya yang sudah satu tahun
ini, dengan asuhan orang tua sendiri, kasih sayang dari ibu dan bapaknya selalu
tercurahkan untuk dek rena, keakraban antara orang tua dan anaknya ini selalu
terjalin dengan baik, dengan harapan anaknya akan menjadi anak yang penurut
pada orang tua dan dapat membahagiakan kedua orang tua jika kelak besar nanti.
Hubungan dengan orang lain yang terjalin, yaitu dek rena sudah mulai akrab
dengan saudara-saudara lain yang seumuran dengannya atau lebih tua darinya 2
tahun, pada kakak sepupu yang umurnya 4 tahun jika diajak main bersama, dek
rena akan tertawa gembira, memanggil-manggilnya dengan mbak-mbak
berulang-ulang. Dengan kakek dan neneknya jika diajak bercanda dia akan tersenyum,
dan jika di gendong tidak menangis atau takut. Hubungan ini terjalin dengan
adanya keterikatan yakni timbul dari
perhatian dan kasih sayang.
Cara memdidik anak, harus dengan lembut dan pengertian terhadap
perkembangan yang dialami pada anak. Pola asuh orang tua juga harus diupayakan
dengan nila-nilai dan norma yang baik, karean orang tua adalah sebagai pendidik
bagi anak-anaknya.
PENUTUP
Demikian penelitian ini saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah
psikologi perkembangan, dan juga sebagai acuan saya untuk belajar. Tentunya
dalam penyusunan penelitian ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun dari segi bahasa, oleh sebab itu saya sebagai penyusun
penelitian ini mohon maaf atas kekurangan. Kritik dan saran tentunya saya
harapkan untuk lebih baiknya penyusunan penelitian ini selanjutnya. Dan semoga
penelitian ini dapat bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander J Burke. Developmental
Psycology (A life-Span Approach, Fifth Edition). PT Gelora Aksara
Pratama,1980
Desmita. Psikologi Perkembangan.
PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.2013
Comments
Post a Comment