HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM
A. Pendahuluan
Islam adalah agama yang
menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat penting. Hal itu terbukti
dengan turunnya wahyu yang pertama ( QS. Al-‘alaq 1-5) yang mengandung makna
dan implikasi tentang pendidikan. Pendidikan dalam islam bukanlah sebuah
pemindahan ilmu dari guru ke murid semata, melainkan juga bertujuan
mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang baik
aspek intelektual, spiritual, moralitas, keilmiahan dan skill (ketrampilan).
Istilah pendidikan dalam konteks
islam pada umumnya mengacu pada istilah ai-Tarbiyah, al-Ta’dib dan al-Ta’lim.
Ketiga istilah tersebut mempunyai kesamaan makna dan juga perbedaan, baik
secara tekstual maupun kontekstual.[1]
B. Permasalahan
Dari pendahuluan diatas, maka
pemakalah akan membahas beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.
Masing-masing pengertian dari
al-tarbiyah, al-ta’dib dan al-ta’lim.
2.
Persamaan dan perbedaan antara
al-tarbiyah, al-ta’dib dan al-ta’lim.
3.
Pengertian pendidikan islam
menurut para ahli.
C. Pembahasan
1. Pengertian al-tarbiyah,
al-ta’dib dan al-ta’lim
a.
Al-Tarbiyah
Jika ditinjau dari asal katanya,
dapat dilihat pada tiga bentuk yaitu:
1.
Raba-Yarbu-Tarbiyah yang memiliki berarti bertambah dan berkembang.
2.
Rabiya-Yarba-Tarbiyah, yang berarti tumbuh, berkembang dan menjadi
besar.
3.
Rabba-Yarubbu-Tarbiyah yang berarti memperbaiki, menguasai,
menuntun dan memelihara.[2]
Dari pengertian-pengertian diatas, pengertian
pendidikan islam yang terkandung dalam istilah al-Tarbiyah adalah memlihara dan
menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa, mengembangkan seluruh potensi dan
fitrah menuju kesempurnaan dan melaksanakan seluruh pendidikan secara bertahap.
Penggunaan istilah al-Tarbiyah untuk menunjuk makna
pendidikan island dapat difahami dengan merujuk firman Allah
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u/u
#ZÉó|¹ ÇËÍÈ
Artinya:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,
kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu
kecil.(QS. Al-isra’ 24)
b.
Al-Ta’dib
Kata al-Ta’dib secara bahasa merupakan masdar dari
kata Addaba yang mempunyai kata dan makna dasar sebagai berikut:
1.
Aduba-ya’dubu yang berarti
melatih, mendisiplinkan diri untuk berperilaku yang baik dan sopan santun.
2.
Adaba-ya’dibu yang berarti
mengadakan pesta atau perjamuan yang berbuat dan berperilaku sopan.
3.
Kata addaba’ sebagai bentuk kata
kerja ta’dib mengan dung pengertian mendidik, melatih, memperbaiki, mendisiplin
dan memberi tindakan.[3]
Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan bahwa ta’dib
mengandung pengertian, usaha untuk menciptakan situasi dan kondisi sedemikian
rupa, sehingga anak didik terdorong dan tergerak jiwa dan hatinya untuk
berprilaku dan bersifat sopan santun yanh baik sesuai dengan yang diharapkan.
Pengertian ini didasarkan pada sabda nabi SAW:
Artinya:
“Tuhan telah mendidikku, maka ia
sempurnakan pendidikanku.” (H.R. Al-Aksary dari Ali RA)
c.
Al-Ta’lim
Kata Ta’lim menurut tinjauan bahasanya mempunyai asal
kata dasar makna sebagai berikut:
1.
Allama-ya’lamu yang berarti
mengecap atau memberi tanda.
2.
Alima-ya’lamu yang berarti
mengerti atau memberi tanda.
Dari kedua makna diatas, dapat istilah ta’lim
mempunyai pengertian “usaha untuk menjadikan seseorang (anak) mengenal
tanda-tanda, membedakan sesuatu dari yang lainnya dan mempunyai pengetahuan
serta pemahaman yang benar tentang sesuatu”.[4]
Pengertian ini dapat dilihat pada firman Allah SWT sebagai berikut:
zN¯=tæur tPy#uä uä!$oÿôF{$# $yg¯=ä. §NèO öNåkyÎztä n?tã Ïps3Í´¯»n=yJø9$# tA$s)sù ÎTqä«Î6/Rr& Ïä!$yJór'Î/ ÏäIwàs¯»yd bÎ) öNçFZä. tûüÏ%Ï»|¹ ÇÌÊÈ
Artinya:
Dan
dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar.
(QS. Al-baqarah 31)
2.
Persamaan dan
perbedaan antara al-Tarbiyah, al-Ta’dib dan al-Ta’lim
Istilah
al-Tarbiyah, al-Ta’dib, dan al-Ta’lim, jika ditinjau dari segi penekanannya
terdapat titik perbedaan antara satu dengan lainnya, namun apabila dilihat dari
unsure kandungannya, terdapat keterkaitan yang saling mengikat satu sama lain,
yaitu dalam hal memelihara dan mendidik anak.
Perbedaan
– perbedaannya antara lain :
a. Dalam istilah
al-Tarbiyah mencakup semua aspek pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik. Baik yang mencakup aspek jasmaniah maupun rohaniah sehingga akan
terbina kemaslahatan umat manusia itu sendiri. Titik penekanannya difokuskan
pada bimbingan anak supaya berpotensi dan tumbuh kelengkapan dasarnya serta
dapat berkembang secara sempurna. yaitu dengan pengembangan ilmu dalam diri
manusia dan pemupukan akhlak yakni
dengan pengamalan ilmu yang benar dalam mendidik pribadi.
b. Pada istilah
al-Ta’lim, pengertian pendidikan terlihat lebih sempit karena hanya sebatas
proses pentransferan seperangkat ilmu pengetahuan atau nilai antara manusia. Ia
hanya dituntut untuk menguasai ilmu/nilai yang ditransfer secara kognitif dan
psikomotorik, akan tetapi tidak dituntut secara afektif. Titik penekanannya
adalah penyampaian ilmu pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan
penanaman amanah kepada anak.
c. Adapun dalam
istilah al-Ta’dib, titik penekanannya adalah pada penguasaan ilmu yang benar
dalam diri seseorang agr menghasilkan kemantapan amal dan tingkah laku yang
baik.
Walaupun
ketiganya mempunyai titik penekanan yang berbeda, namun dalam dunia pendidikan
ketiganya mempunyai tujuan yang sama yaitu menghantarkan anak didik menjadi
manusia yang sempurna sehinnga mampu mengarungi kehidupannya dengan baik.[5]
- Pengertian Pendidikan Islam
Menurut Para Ahli
Dari
beberapa pengertian al-Tarbiyah, al-Ta’lim dan al-Ta’dib diatas, para ahli
pendidikan islam telah memberikan pengertian pendidikan islam. Diantaranya
adalah:[6]
a. Al-Syaibani
mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah proses mengubah tingkah laku
individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya.
Proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaransebagai suatu
aktifitas asasi dan profesi diantara sekian banyak profesi asasi dalam
masyarakat.
b. Ahmad D.
Marimba mengemukakan bahwa pendidikan islam adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan terhadap perkembangan jasmani
dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
c. Ahmad Tafsir
mendefinisikan pendidikan islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang
agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran islam.
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam adalah
rangkaian proses transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan
nilai-nilai pada anak didik melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi
fitrahnya, baik aspek spiritual, intelektual, maupun fisiknya guna keselarasan
dan kesempurnaan hidup sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.
Dalam
pengertian lain disebutkan bahwa hakikat pendidikan islam adalah usaha orang
dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan
serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran islam kea
rah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.[7]
D.
Kesimpulan
Hakikat
pendidikan islam pada umumnya mengacu kepada istlah al-Tarbiyah, al-Ta’lim dan
al-Ta’dib. Ketiga istilah tersebut pada intinya mengandung makna yang mendalam
tentang pendidikan islam yaitu upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak
manusia untuk merubah tingkah lakunya menuju kedewasaan melalui pendidikan demi
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun dalam ketiga istilah tersebut
juga terdapat perbedaan yaitu dalam hal titik penekanannya.
Hakikat
pendidikan islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan
dasar) anak didik melalui ajaran islam kea rah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Arifuddin, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, Cet I; Jakarta : Kultura (GP Press
Group), 2008.
Ihsan, Hamdani, Filsafat Pendidikan Islam, Cet II; Bandung : Pestaka Setia,
2007
Arifin, H.M., Ilmu Pendidikan Islam; suatu tinjauan teoritisdan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner,
Cet II; Jakarta ,
Bumi Aksara, 1993.
http//Mimbar BaiturRohman.blogspot.com
[1] Hamdani
Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,
2007), Hal.25
[2] Arifuddin
Arif, pengantar ilmu pendidikan islam,
(Jakarta : GP
Press Group, 2008), hal.26
[3] Arifuddin
Arif, pengantar ilmu pendidikan islam,
(Jakarta : GP
Press Group, 2008), hal.31-32
[4]
Arifuddin Arif, pengantar ilmu pendidikan
islam, (Jakarta :
GP Press Group, 2008), hal.28
[5] http//Mimmbar
baiturrohman.blogspot.com, 14 April 2010
[6] Hamdani
Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,
2007), Hal.31-32
[7] H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner,
(Jakarta: Bumi Aksara,1993), Hal.16
Comments
Post a Comment